Kamis, 28 Juli 2011

:: SEJARAH BAHASA HINDI ::

Bollymania Fans Club Indonesia


Bollywooder's, ga hanya Indonesia saja yang punya sejarah perjuangan dan sejarah bahasa indonesia.Tapi Negara yang dominan beragama Hindu itu ternyata punya sejarah bahasa hindi.
Oke Guy's, sebelum kita memahami sedikit demi sedikit bahasa hindi, baiknya kita mengenal terlebih dahulu sejarahnya ea.

Hindi pada mulanya digunakan oleh kebanyakan penduduk India Utara atau Madhyadesa dan Hindavi atau Hindui adalah istilah yang umum dipakai pada masa itu. Ketika dialek Bakha mulai berkembang, India Utara menghadapi serangan dari utara, utamanya dari kesultanan Mughal dan pemukimannya di India. Disinilah situasi mulai membingungkan, para penyerbu tersebut berbahasa ibu Turki, sedangkan untuk bahasa keagamaan adalah Bahasa Arab, dan bahasa resmi pemerintahan serta kesusasteraan adalah Bahasa Persia. Masyarakat Madhyadesa saat itu sudah mengembangkan bahasa Brajbhasa dan bahasa Awadhi, Dingal dan Maithili. Bahasa Khariboli yang tidak dipakai untuk transaksi resmi maupun kesenian, digunakan untuk skala komunikasi yang lebih luas. Status Khariboli sebagai bahasa resmi ditetapkan pertama kali di Golkunda (saat ini bernama Bijapur dan Hyderabad, Andhra Pradesh serta Karnataka) oleh para penguasa Muslim dan ulama di India Selatan menggunakannya untuk tujuan intelektual. Akhirnya muncullah istilah zaban-e Hind yang kemudian dinamai Dakhini.
Beberapa cendekiawan berpendapat bahwa Bahasa Hindi muncul sebagai akibat interaksi antara penduduk asli dan para penyerbu Muslim. Bahasa campuran ini tidak digunakan sebagai bahasa resmi dan disebut zaban-I-Urdu-e-mualla (bahasa tenda) yang kemudian disebut Urdu atau Rekhta. Pada masa itu unsure Bakha dalam bahasa Hindavi banyak diganti dengan kosakata-kosakata dari Bahasa Persia. Istilah 'Urdu' baru terdengar setelah 500 tahun penyerbuan Muslim ke India Utara.
Pada saat Inggris mulai berkuasa di India, terdapat jurang yang sangat tajam antara dua bentuk verbal tersebut, yakni Hindustani dan Urdu. Hal inilah yang mendorong Gilchrist mendeskripsikan adanya tiga varian yang berbeda, yakni (1) Bahasa Tinggi atau gaya Persia, (2) Bahasa Menengah dan (3) Bahasa Rakyat (Hindavi).
Mahatma Gandhi menyadari propaganda yang dibuat Inggris untuk membesar-besarkan masalah itu khususnya dikotomi Hindi-Urdu. Dia kemudian membuat konsep bahasa persatuan, setelah menerima Hindustani sebagai varian non-formal, dengan Hindi memakai huruf Devanagari dan Urdu dengan huruf Arab-Persia. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, para cendekiawan bahasa memasukkan berbagai kosakata yang berakar dari Bahasa Sansekerta, dan akibatnya Bahasa Hindi dan Urdu makin jauh persamaannya.

1 komentar:

Sebelum kita mengenal dengan dunia Bollywod,Baiknya kita mengenal dulu sejarah Bahasa Hindi nya dulu

Posting Komentar

Jangan lupa isi Komentarnya ea setelah membaca !!!!!!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.